Sabtu…masih ingatkah kau saat kita berjalan bersama
Saat matahari mulai menggelincir sedikit
Ditemani bau keringatnya
Terkadang gemerisik daun ribut berseriosa
Kita tertawa ceria
Tak sabar merasa usapan hujan
Sabtu…masih ingatkah kau
Bermil-mil jarak kita tempuh
Namun serasa dekat sedekat kematian menghampiri kita
Ingatkah juga kau, suatu ketika kita dibawa lari dengan kereta kencana
Duhai sabtu…saat itu pula kita saling berbicara dengan bahasa indah
Sedikit namun penuh makna
Aku sangat ingat kita melewatinya begitu bersemangat seolah tak sabar seperti burung gagak
Dan sabar meresapi usapan hujan sesabar burung dara
Terkadang hatiku membuncah dan berurai air mata
Apakah kau juga demikian saat itu?
Yang pasti kebersamaan bersamamu menjadi ingatanku selalu
Ada dalam ruang hatiku
Dan kini ku tak temukan kau lagi
Mungkinkah kau kembali?
Tidak! Aku tidak berharap kau kembali, untuk bersamaku lagi
Tapi aku berharap kau kembali, kembali seperti Sabtu yang dulu